Writen by
Unknown
Kamis, Desember 10, 2015
-
0
Comments
Agen Poker - Mercedes menggugat mekaniknya Benjamin Hoyle. Tuduhannya sangat serius. Dia dituding membocorkan data rahasia milik tim tersebut kepada Ferrari.
Desas-desus yang berkembang, Hoyle akan bergabung dengan Ferrari tahun depan. Tapi Rabu (9/12) tim asal Italia itu membantah kemungkinan tersebut.
Mercedes memang akan mengambil tindakan hukum kepada Hoyle. Dalam gugatan itu, Mercedes menuduh mantan stafnya mencuri beberapa data rahasia. Nah, nantinya hasil copetan itu akan dia berikan kepada Ferrari.
Salah satunya adalah data dari Grand Prix Hungaria 2015. Kabarnya Hoyle sudah mendapatkan data terkait jarak tempuh mobil dan kerusakan mesin. Dalam pernyataan itu disebutkan, Mercedes akan mati-matian melindungi properti intelektual mereka.
Menanggapi isu tersebut, sumber Ferrari kepada Motorsport.com mengakui bahwa negosiasi dengan Hoyle memang sudah beberapa kali berlangsung. Namun belum tercapai kesepakatan terkait kepindahannya ke skuad Kuda Jingkrak.
"Ada beberapa kali pertemuan, tapi semuanya informal," ungkap sumber tersebut. "Ada dengan kami juga mungkin dengan tim lain. Tapi tidak ada kontrak antara Ferrari dan Tuan Hoyle," imbuhnya.
Hoyle, yang menjabat satu dari empat kepala tim mekanik di Mercedes AMG F1 telah meneken kontrak tiga tahun sejak Mei 2014. Pada 21 Mei 2014, Hoyle mengatakan rencananya untuk resign pada akhir musim 2015.
Dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa sesaat setelah 24 Mei 2014, HPP (Mercedes AMG High Performance Powertrains) mengendus rencana Hoyle untuk bergabung dengan Ferrari.
Setelah itu, Hoyle tetap bekerja seperti biasanya selama 11 bulan. Namun pada 16 April 2015 bosnya Owen Jones, memindahkan Hoyle ke bagian yang tidak ada urusannya dengan F1, yakni ke program DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) alias balapan mobil touring Jerman. Ketika itu HPP sudah mulai curiga dengan sepak terjang Hoyle.
Selama lima bulan setelah itu, dia diduga menghilangkan sejumlah dokumen hardcopy dan data lainnya melalui berbagai cara. Berdasarkan bukti tersebut, dalam surat gugatannya Hoyle dinyatakan "berpotensi menguntungkan Ferrari melalui cara-cara illegal". Tuduhan tersebut memberikan ancaman hukuman ganti rugi melangit hingga USD 100 juta (Rp 1,4 triliun).
Kasus mata-mata alias 'spygate' sebelumnya pernah terjadi pada musim 2007. Yang terlibat adalah McLaren dan Ferrari. Kasus itu menyeret seorang petinggi McLaren Mike Coughlan, yang saat itu menjabat chief engineer. Dia diduga memberikan data rahasia kepada Ferrari.
By : 234 Poker
Tidak ada komentar
Posting Komentar