Latest News

JUDI POKER ONLINE | POKER ONLINE

234 POKER | POKER | LIVE POKER | CEME | CEME KELILING | DOMINO | CAPSA SUSUN

Minggu, Desember 27, 2015

Cerita Sex Puas dengan Penjaga Villa

Poker Online TerpercayaPak Erik berkata bila contoh ada butuh, Ayah ada dirumah neng tinggal datang kerumah saja. Sesudah dia pamit dari hadapanku saya segera menuju ke kasur serta membereskan seluruhnya bawaanku dengan nafas panjang saya sangatlah lega terlepas dari pelajaran kuliah. Cuaca di hari ini sangatlah bersahabat tak terlampau panas dengan angin yang sepoi sepoi masuk kekamarku.



Saya jadi mau berenang terasa, terlebih sesudah kulihat kolam renang di belakang airnya bersih sekali, Pak Erik memanglah telaten menjaga vila itu. Selekasnya kuambil perlengkapan renangku serta menuju ke kolam.

Sesampainya di sana kurasakan suasanya enak sekali, demikian tenang, yang terdengar cuma kicauan burung serta desiran air ditiup angin. Mendadak nampak kegilaanku, mumpung sepi-sepi begini, bagimana bila saya berenang tanpa ada busana saja, toh tak ada siapa-siapa lagi di sini terkecuali saya lagipula saya suka orang kagum pada keindahan badanku.

Jadi tanpa ada pikir panjang lagi, saya juga melepas satu-persatu seluruhnya yang melekat di badanku termasuk juga jam tangan serta semua perhiasan hingga betul-betul bugil seperti saat baru dilahirkan. Sesudah melepas anting yang paling akhir melekat di badanku, saya segera terjun ke kolam.
Aahh.. enak sekali terasa berenang bugil seperti itu, badan terasanya lebih enteng. Sekian kali saya bolak-balik dengan sebagian style terkecuali style kupu-kupu (lantaran saya tak dapat, hehe..)
20 menit lamanya saya ada di kolam, akupun terasa haus serta mau istirahat sebentar dengan berjemur di tepi kolam. Saya lantas naik serta mengeringkan badanku dengan handuk, sesudah kuambil sekaleng coca-cola dari kulkas, saya kembali pada ke kolam.

Kurebahkan badanku pada kursi enjoy di sana serta kupakai kacamata hitamku sembari nikmati minumku. Supaya kulitku yang putih mulus itu tak terbakar matahari, kuambil suntan oilku serta kuoleskan di sekujur badanku sampai terlihat berkilauan.

Karena sangat nikmatnya cuaca disini membuatku mengantuk, sampai tidak merasa saya juga pelan-pelan tertidur. Di pinggir kolam ini saya berbaring tanpa ada suatu hal apa pun yang menempel di badanku, terkecuali suatu kacamata hitam. Bila saja waktu ini ada maling masuk serta lihat keadaanku seperti ini, pasti saya telah diperkosanya habis-habisan.

Ditengah tidurku saya rasakan ada suatu hal yang meraba-raba badanku, tangan ini mengelus pahaku lantas merambat ke dadaku. Saat tangan ini menyentuh bibir kemaluanku mendadak mataku terbuka serta saya segera terperanjat lantaran yang kurasakan baru saja nyatanya bukan hanya mimpi.

Saya lihat seorang tengah menggerayangi badanku serta demikian saya bangun orang ini dengan sigapnya mencengkram bahuku serta membekap mulutku dengan tangannya, menghindar supaya saya tak menjerit. Saya mulai bisa mengetahui orang ini, dia yaitu Memet, si penjaga vila tetangga, usianya seputar 30-an, berwajah buruk sekali dengan gigi agak tonggos, pipinya yang cekung serta matanya yang lebar ini pas di depan wajahku.
“Sstt.. mendingan Neng nurut saja, disini telah tak ada siapa-siapa lagi, jadi janganlah beberapa macam! ” ancamnya
Saya mengangguk saja walaupun masih tetap agak terperanjat, lantas dia pelan-pelan melepas bekapannya pada mulutku
“Hehehe.. telah lama saya ingin merasakan ngentot sama Neng! ” tuturnya sembari matanya menatapi dadaku
Ngentot ya ngentot, namun yang sopan dong mintanya, tidak usah kaya maling gitu! ” kataku sewot.

Nyatanya tanpa ada kusadari mulai sejak berenang dia telah memerhatikanku dari loteng vila majikannya serta ini kerap dia kerjakan daridulu bila ada wanita berenang disini.
Tahu Pak Erik tengah tak disini serta saya tertidur, dia nekad memanjat tembok untuk masuk kesini. Sesungguhnya saya tengah tak mood untuk ngeseks lantaran masih tetap mau istirahat, tetapi elusannya pada daerah sensitifku membuatku BT (birahi tinggi).
“Heh, tuturnya ingin merkosa gua, kok belum buka baju juga, dari tadi pegang-pegang doang beraninya! ” tantangku.
“Hehe, iya Neng setelah tetek Neng itu loh, montok banget sampai lupa deh” jawabnya seraya melepas baju lusuhnya.
Tubuhnya lumayan jadi juga, meskipun agak kurus serta dekil, penisnya yang telah tegang cukup besar, seukuran sama punyanya si Wahyu, tukang air yang pernah main denganku (baca Tukang Air, Listrik, serta Bangunan).
Dia duduk di tepi kursi enjoy serta mulai menyedot payudaraku yang paling dikaguminya, sesaat saya mencapai penisnya dengan tanganku dan kukocok sampai kurasakan penis ini semakin mengeras. Saya mendesis nikmat saat tangannya membelai vaginaku serta menggosok-gosok bibirnya.

“Eenghh.. selalu Tar.. oohh! ” desahku sembari meremasi rambut Memet yang tengah mengisap payudaraku.
Kepalanya lantas pelan-pelan merambat ke bawah serta berhenti di kemaluanku. Saya mendesah semakin tak karuan saat lidahnya bermain-main disana ditambah lagi dengan jarinya yang bergerak keluar masuk.
Saya hingga meremas-remas payudara serta menggigit jariku sendiri lantaran tak kuat menahan terasa yang geli-geli enak ini sampai pada akhirnya badanku mengejang serta vaginaku keluarkan cairan hangat.

Dengan merem melek saya menjambak rambut si Memet yang tengah menyeruput vaginaku. Perasaan ini berjalan selalu hingga kurasakan cairanku tak keluar lagi, barulah Memet melepas kepalanya dari situ, terlihat mulutnya basah oleh cairan cintaku.
Belum beres saya mengatur nafasku yang memburu, mulutku telah dilumatnya dengan ganas. Kurasakan aroma cairan cintaku sendiri pada mulutnya yang belepotan cairan ini. Saya agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalahnya nafasnya agak bau, tak tahu bau rokok atau jengkol.

Sesudah sebagian menit baru saya dapat beradapatasi, kubalas permainan lidahnya sampai lidah kami sama-sama membelit serta mengisap. Cukup lama juga kami berpagutan, dia juga menjilati wajahku yang halus tanpa ada jerawat hingga wajahku basah oleh liurnya.
“Gua gak tahan lagi Tar, sini gua emut yang mempunyai lu” kataku.
Si Memet segera bangkit serta berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih juga dalam posisi berbaring di kursi enjoy, kugenggam benda ini, kukocok serta kujilati sesaat saat sebelum kumasukkan ke mulut.

Mulutku terisi penuh oleh penisnya, ini juga tak menyimpan semuanya paling hanya masuk 3/4nya saja. Saya memainkan lidahku mengelilingi kepala penisnya yang serupa helm ini, kadang-kadang juga saya menjilati lubang kencingnya hingga badan pemiliknya bergetar serta mendesah-desah keenakan.

Satu tangannya memegangi kepalaku serta dimaju-mundurkannya pinggulnya hingga saya gelagapan.
“Eemmpp.. emmphh.. nngg..! ” saya mendesah tertahan lantaran hampir kehabisan nafas, tetapi tak dipedulikannya.
Kepala penis ini berulang-kali menyentuh dinding kerongkonganku. Lalu kurasakan ada cairan penuhi mulutku. Saya berupaya menelan cairan ini, namun lantaran banyak cairan ini meleleh di seputar bibirku. Belum habis semburannya, dia menarik keluar penisnya, hingga semburan tersebut mendarat disekujur wajahku, kacamata hitamku juga basah kecipratan maninya.

Kulepaskan kacamata hitam ini, lantas kuseka wajahku dengan tanganku. Sisa-sisa sperma yang melekat di jariku kujilati hingga habis. Waktu ini mendadak pintu terbuka serta Pak Erik nampak dari sana, dia melongo lihat kami berdua yang tengah bugil. Saya sendiri pernah kaget dengan kemunculannya, saya takut dia mengungkapkan seluruhnya itu pada ortuku.
“Eehh.. maaf Neng, Ayah hanya ingin ngambil duit Ayah di kamar, gak tau jika Neng lagi gituan” tuturnya terbata-bata.

Lantaran telah tanggung, akupun nekad tawarkan diriku serta jalan ke arahnya.
“Ah.. gak apa-apa Pak, mending Ayah ikut-ikutan saja yuk! ” godaku.
Jakunnya turun naik lihat kepolosan badanku, walau agak gugup matanya selalu tertuju ke payudaraku. Saya mengelus-elus batangnya dari luar membuatnya terangsang.
Pada akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan juga meremasnya. Saya sendiri menolong melepas kancing pakaiannya serta meraba-raba dadanya.
“Neng, tetek Neng gede juga yah.. enak yah diginiin sama Ayah? ” Sembari tangannya selalu meremasi payudaraku.

Dalam posisi memeluk itupun saya perlahan-lahan buka celana panjangnya, kemudian saya turunkan juga celana kolornya. Nampaklah kemaluannya yang hitam menggantung, jari-jariku juga mulai menggenggamnya.

Dalam genggamanku kurasakan benda ini bergetar serta mengeras. Pelan-pelan badanku mulai alami penurunan sampai berjongkok dihadapannya, tanpa ada basa-basi lagi kumasukkan batang di genggamanku ini ke mulut, kujilati serta kuemut-emut sampai pemiliknya mengerang keenakan.
“Wah, Pak Erik sama majikan sendiri saja malu-malu! ” seru si Memet yang memerhatikan Pak Erik agak grogi nikmati oral seks-ku.

Memet lantas mendekati kami serta mencapai tanganku untuk mengocok kemaluannya. Dengan cara bertukaran mulut serta tanganku melayani ke-2 penis yang telah menegang ini. Tak senang cuma nikmati tanganku, tidak lama kemudian Memet geser ke belakangku, badanku dibuatnya bertumpu pada lutut serta ke-2 tanganku.

Saya mulai rasakan ada benda yang menyeruak masuk ke vaginaku. Seperti umum, mulutku menganga keluarkan desahan meresapi inci untuk inci penisnya masuk vaginaku. Saya disetubuhinya dari belakang, sembari menyodok, kepalanya merayap ke balik ketiak sampai mulutnya hinggap pada payudaraku.

Saya menggelinjang tidak karuan saat puting kananku digigitnya dengan gemas, kocokanku pada penis Pak Erik semakin semangat.
Rupanya saya sudah bikin Pak Erik ketagihan, dia jadi demikian bernafsu memperkosa mulutku dengan memaju-mundurkan pinggulnya seakan tengah bersetubuh. Kepalaku juga dipeganginya dengan erat hingga peluang untuk hirup hawa fresh juga saya tak ada.
Pada akhirnya saya cuma dapat pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, sodokan dari satu diantaranya mengakibatkan penis yang lain semakin menghujam ke badanku. Perasaan itu sungguh susah dilukiskan, saat penis si Memet menyentuh sisi terdalam dari rahimku serta saat penis Pak Erik menyentuh kerongkonganku, belum lagi mereka kadang-kadang memainkan payudara atau meremasi pantatku.

Saya terasanya terbang melayang-layang dibuatnya sampai pada akhirnya badanku mengejang serta mataku membelakak, ingin menjerit namun teredam oleh penis Pak Erik. Berbarengan dengan ini juga genjotan si Memet merasa semakin bertenaga. Kami juga meraih orgasme berbarengan, saya bisa rasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan.

Sesudah meraih orgasme yang cukup panjang, badanku berkeringat, mereka nampaknya tahu keadaanku serta hentikan kegiatannya.
“Neng, bisa gak Ayah masukin anu Ayah ke itunya Neng? ” bertanya Pak Erik lembut.
Saya hanya mengangguk, lantas dia katakan lagi, “Tapi Neng istirahat saja dahulu, kayanya Neng masih tetap cape sih”.
Saya turun ke kolam, serta duduk berselonjor di daerah dangkal untuk beri kesegaran diriku. Mereka berdua juga turut turun ke kolam, Memet duduk di samping kiriku serta Pak Erik di kananku. Kami mengobrol sembari memulihkan tenaga.
Sepanjang ini tangan jahil mereka senantiasa saja meremas atau mengelus dada, paha, serta sisi peka yang lain. Yang satu ditepis yang lain hinggap dibagian yang lain, lama-lama ya saya biarlah saja, lagipula saya menikmatinya kok.
“Neng, Ayah masukin saat ini saja yah, telah gak tahan daritadi belum rasain itunya Neng” kata Pak Erik mengambil posisi berlutut di depanku.

Dia lalu buka pahaku sesudah kuanggukan kepala merestuinya, dia tujukan penisnya yang panjang serta keras ini ke vaginaku, namun dia tak segera menusuknya namun menggesekannya pada bibir kemaluanku hingga saya berkelejotan kegelian serta meremas penis Memet yang tengah menjilati leher dibawah telingaku.

“Aahh.. Pak cepet masukin dong, telah kebelet nih! ” desahku tidak tertahankan.
Saya meringis waktu dia mulai menghimpit masuk penisnya. Saat ini vaginaku sudah terisi oleh benda hitam panjang ini serta benda ini mulai bergerak keluar masuk berikan sensasi nikmat ke semua badan.

“Wah.. seret banget memeknya Neng, jika tau gini telah dari dahulu Ayah entotin” ceracaunya.
“Brengsek juga lu, telah bercucu juga masih tetap piktor, gua sangka lu alim” kataku dalam hati.
Sesudah 15 menit dia genjot saya dalam posisi ini, dia melepas penisnya lantas duduk berselonjor serta manaikkan badanku ke penisnya. Dengan refleks akupun menggenggam penis ini sembari turunkan badanku sampai benda ini amblas ke dalamku.

Dia memegangi ke-2 bongkahan pantatku yang padat diisi ini, dengan cara berbarengan kami mulai menggoyangkan badan kami. Desahan kami bercampur baur dengan bunyi kecipak air kolam, badanku tersentak-sentak tidak teratasi, kepalaku kugelengkan ke sana-kemari, ke-2 payudaraku yang terguncang-guncang tak luput dari tangan serta mulut mereka.

Pak Erik memerhatikan penisnya tengah keluar masuk di vagina seseorang gadis 21 th., anak majikannya sendiri, kelihatannya dia tidak mengerti begitu untungnya memiliki kesempatan mencicipi badan seseorang gadis muda yang pasti telah lama tak dirasakannya.
Goyangan kami berhenti sesaat saat Memet mendadak mendorong punggungku hingga pantatku makin menungging serta payudaraku semakin tertekan ke muka Pak Erik. Memet buka pantatku serta mengarahkan penisnya kesana,
“Aduuh.. pelan-pelan Tar, sakit tau.. aww! ” rintihku saat dia mendorong masuk penisnya.
Sisi bawahku terasa sesak sekali lantaran dijejali dua batang penis besar. Kami kembali bergoyang, sakit yang tadi kurasakan perlahan beralih jadi rasa nikmat yang menjalari badanku.

Saya menjerit sejadi-jadinya saat Memet menyodok pantatku dengan kasar, kuomeli dia supaya lebih lembut dikit. Bukannya mendengar, Memet jadi semakin buas menggenjotku. Pak Erik melumat bibirku serta memainkan lidahnya didalam mulutku supaya saya tak terlampau ribut.
Hal semacam itu berjalan seputar 20 menit lamanya hingga saya rasakan badanku seperti ingin meledak, yang bisa kulakukan cuma menjerit panjang serta memeluk Pak Erik erat-erat hingga kukuku mencakar punggungnya.

Sepanjang sebagian detik badanku menegang hingga pada akhirnya melemas kembali dalam dekapan Pak Erik. Tetapi mereka masih tetap saja memompaku tanpa ada perduli padaku yang telah lemas itu. Erangan yang keluar dari mulutku juga terdengar semakin tidak bertenaga.
Mendadak pelukan mereka merasa semakin erat hingga membuatku susah bernafas, serangan mereka juga semakin dahsyat, putingku disedot kuat-kuat oleh Pak Erik, serta Memet menjambak rambutku. Saya lantas rasakan cairan hangat menyembur didalam vagina serta anusku, di air terlihat sedikit cairan putih susu ini melayang-layang. Mereka berdua juga terkulai lemas di antara badanku dengan penis masih tetap tertancap.

Sesudah beberapa bekas kesenangan tadi mereda, akupun mengajak mereka naik ke atas. Sembari mengelap badanku yang basah kuyup, saya jalan menuju kamar mandi. Eh.. nyatanya mereka mengikutiku serta memaksa turut mandi berbarengan.
Pada akhirnya kuiyakan saja deh agar mereka suka. Di sana saya hanya duduk, merekalah yang menyiram, menggosok-gosok, serta menyabuniku tentu sembari menggerayangi. Sisi kemaluan serta payudaraku paling lama mereka sabuni hingga saya menyindir
“Lho.. kok yang disabun disitu-situ saja sih, mandinya gak beres-beres dong, dingin nih” disambut gelak tawa kami.

Kemudian, giliran akulah yang memandikan mereka, waktu tersebut nafsu mereka bangkit lagi, akupun kembali dikerjakan di kamar mandi.
Hari ini saya dikerjai terus-menerus oleh mereka hingga mereka bermalam serta tidur denganku di ranjang spring bed-ku. Mulai sejak ini bila ada seks party di vila itu, mereka berdua senantiasa di ajak dengan prasyarat jangan sempat rahasia itu bocor.
Saya suka lantaran ada alat pemuas keinginanku, mereka juga suka lantaran dapat rasakan badanku serta rekan-rekan kuliahku yang masih tetap muda serta cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan sex kami, tidak selamanya main sama rekan-rekan cowok di universitas.

Lain hari saya bakal menceritakan bagaimanakah jahilnya saya mengerjai rekan-rekan kuliahku hingga mereka jatuh ke tangan Pak Erik serta Memet serta pengalaman-pengalamanku yang lain.


By : Poker Online Terpercaya
« PREV
NEXT »

1 komentar

  1. Mari Bergabunglah Bersama MandiriQQ, menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
    1 ID untuk 7 PERMAINAN ( NEW GAME : BANDAR SAKONG!!! )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik dari MandiriQQ..!!
    - Bonus TurnOver 0.5% tiap Minggunya
    - Bonus Referral 20% Dibagikan Setiap Minggunya.
    - Minimal Deposit hanya 20 Ribu
    - Minimal Withdraw hanya 50 Ribu
    Untuk info lebih lanjut Silahkan hubungi Cs MandiriQQ
    PIN BBM : 2BE2B4BA
    Line : mandiri_qq
    yahoo : mandiriqq@yahoo.com
    Link : www.mandirimenang.com

    BalasHapus