Writen by
Unknown
Sabtu, Desember 12, 2015
-
0
Comments
Poker Indonesia Terpercaya - Perusahaan milik negara Rusia di bidang nuklir, Rosatom, menghentikan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Turki setelah ketegangan kedua negara terus memanas. Hubungan Moskow dan Ankara kian memburuk setelah pesawat tempur F-16 Turki menembak jatuh pesawat jet pembom Su-24 di perbatasan Suriah-Turki.Rusia menghentikan proyek nuklir Turki setelah hubungan kedua negara kian memanas. |
Menurut seorang pejabat energi Turki, meski proyek nuklir telah dihentikan Rosatom, namun kontrak konstruksi senilai USD20 miliar atau sekitar Rp278 triliun itu belum diakhiri karena ada klausul kompensasi yang berat.
Pejabat itu kepada Reuters, Kamis (10/12/2015) mengklaim bahwa Turki sudah memilki calon potensila untuk meneruskan proyek nuklir pertama Ankara itu. Pejabat itu juga mengklaim penghentian proyek nuklir tersebut tidak akan membuat pasokan energi Turki terganggu.
”Setelah jatuhnya pesawat tempur Rusia, proyek telah dilemparkan ke ketidakpastianyang besar,” kata seorang pejabat energi senior Turki. ”Rusia telah menginvestasikanUSD3,5 miliar pada proyek tersebut,” lanjut pejabat yang menolak diidentifikasi karena isu tersebut sensitif.
”Ada klausul dalam kontrak Akkuyu yang menguraikan sejumlah besar kompensasi dalam hal pemutusan secara sepihak. Itu sebabnya Rusia tidak membuat langkah ituuntuk saat ini,” ujarnya tanpa menyebut nominal kompensasi jika proyek itu diputus sepihak.
Pihak Rosatom menolak berkomentar atas penghentian proyek nuklir pertama Turki. Sedangkan sumber di perusahaan Akkuyu mengaku tidak mengetahui jika proyek itu dihentikan.
Akkuyu adalah korban terbaru dari memanasnya hubungan Rusia dan Turki yang telah berlangsung sepekan terakhir. Pejabat Turki lainnya mengatakan jika Rusia hengkang dari proyek nuklir itu, masih ada calon lain yang akan melanjutkannya.
”Ada negara-negara terkemuka yang tertarik pada proyek ini,” katanya. ”Turki memiliki rencana untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir ketiga. Jelas situasi politik ini membuat sulit bagi Rusia untuk proyek konstruksi itu.
Tidak ada komentar
Posting Komentar