Writen by
Unknown
Minggu, April 23, 2017
-
0
Comments
Judi Poker Online - JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai Undang-Undang Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) pada umumnya menyalahkan pengemudi pada peristiwa kecelakaan beruntun. Oleh karenanya, dia merekomendasikan supaya UU ini direvisi.www.DemanPoker.com | Poker Online Terpercaya | Poker Online Indonesia | Judi Poker Online | Poker Indonesia Terpercaya |
Sebelumnya, Ketua Komisi V DPR, Fary Djemi Francis menilai, pada momen kecelakaan beruntun bus maut HS Transport di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, pemerintah semestinya melihat lebih dalam. Kecelakaan itu mengakibatkan empat korban tewas serta enam lainnya luka.
"Pemerintah harusnya bijak serta adil karena kecelakaan bus tidak selamanya lantaran kesalahan sopir, namun faktor teknis kendaraan juga begitu memengaruhi suatu kecelakaan," tutur Fary.
Berkaitan persitiwa itu, pengemudi bus maut telah diputuskan sebagai tersangka oleh polisi. Fary juga mendorong supaya perusahaan bus maut itu disorot.
"Karenanya, yang memiliki perusahaan yang busnya mengalami kecelakaan serta menyebabkan korban jiwa mesti dimintai pertanggungjawaban apabila terbukti aspek teknis mendominasi terjadinya kecelakaan bus itu," kata Fary.
Menurut Djoko, pihak lain yang layak diperhatikan dalam konteks itu yaitu peran operator serta kir yang dilakukan pemerintah daerah.
Diluar itu, kata dia, pengawasan pemerintah pada bus wisata perlu diperketat." Tata kelola bus wisata perlu ditinjau lagi," kata Djoko.
Dia menyampaikan, pengemudi angkutan umum punya masa kerja optimal delapan jam/hari. Hal semacam ini, terkadang tak berlaku di bus wisata.
"Lantaran dianggap sopir dapat istirahat waktu pelancong kunjungi objek wisata," kata dia.
Pada sisi lain, kata dia, masyarakat cenderung pilih bus wisata yang murah sewanya, namun kurang penuhi unsur keselamatan dalam kecelakaan beruntun.
"Karena itu juga, bus reguler yang diarahkan jadi bus wisata bertarif murah juga harus dipantau ketat oleh regulator," ucap Djoko.
Terus Berulang
Fary menyebutkan, kecelakaan seperti yang terjadi pada Sabtu, 22 April 2017 sore itu menuntut ketegasan pada pengawasan perusahaan otobus (PO). "Kecelakaan-kecelakaan seperti ini bukanlah hal yang baru, bahkan juga terus berulang," kata Fary.
Oleh karenanya, dia mendesak Kementerian Perhubungan dapat menertibkan PO-PO bus supaya masyarakat dapat lebih aman menempuh perjalanan.
"Ada sistem penyusunan serta pengawasan yang gagal dilakukan oleh Kementerian Perhubungan sehingga untuk kesekian kalinya terjadi kecelakaan bus yang menyebabkan korban jiwa serta materi yang dialami oleh masyarakat," tutur Fary.
Posted By : Judi Poker Online
www.DemanPoker.com | Poker Online Terpercaya | Poker Online Indonesia | Judi Poker Online | Poker Indonesia Terpercaya |
Tidak ada komentar
Posting Komentar